Konsultan Registrasi Alat Kesehatan Indonesia | Jasa Izin Alkes Kemenkes

Mengenal Aspek CDAKB: Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik

CDAKB (Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik) merupakan salah satu regulasi yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) untuk memastikan alat kesehatan sampai ke tangan pengguna dengan kualitas dan keamanan yang terjamin. Dalam artikel ini, kita akan membahas aspek-aspek penting yang membentuk standar distribusi alat kesehatan yang baik, serta peranannya dalam menjaga keamanan produk.

Sumber gambar : Freepik

Apa Itu CDAKB?

CDAKB adalah sistem yang mengatur bagaimana alat kesehatan didistribusikan dengan aman dan sesuai dengan regulasi yang ada. Tujuan dari CDAKB adalah untuk memastikan bahwa alat kesehatan yang sampai ke pengguna (baik itu rumah sakit, klinik, maupun konsumen) dalam kondisi yang baik, terjamin kualitasnya, dan bebas dari risiko yang dapat membahayakan kesehatan.

Penerapan CDAKB sangat penting karena distribusi yang salah dapat menyebabkan produk cacat, kedaluwarsa, atau bahkan penipuan produk yang tidak terverifikasi.

Tujuan dan Manfaat CDAKB

1. Meningkatkan Keamanan Produk

Dengan adanya pengawasan yang ketat terhadap distribusi alat kesehatan, CDAKB dapat memastikan bahwa setiap alat yang sampai ke konsumen sudah melalui proses yang aman dan memenuhi standar kualitas.

2. Mencegah Produk Palsu dan Tidak Terdaftar

CDAKB juga bertujuan untuk mengurangi peredaran alat kesehatan palsu atau yang tidak terdaftar, yang dapat berisiko pada kesehatan masyarakat.

3. Melindungi Pengguna Alat Kesehatan

Distribusi yang baik akan mengurangi kemungkinan adanya alat kesehatan yang tidak berfungsi sesuai standar atau tidak layak pakai. Ini sangat penting untuk memberikan perlindungan kepada konsumen.

Aspek-Aspek dalam CDAKB

Ada beberapa aspek yang harus dipenuhi dalam CDAKB untuk memastikan distribusi yang baik. Berikut adalah aspek-aspek utama dalam CDAKB:

1. Izin Distribusi yang Sah

Distributor atau perusahaan yang terlibat dalam distribusi alat kesehatan harus memiliki Surat Izin Distribusi Alat Kesehatan (SIDA) yang dikeluarkan oleh Kemenkes. Izin ini menunjukkan bahwa distributor memiliki kapasitas dan legalitas untuk mendistribusikan produk kesehatan.

2. Pelatihan dan Kompetensi

Para pihak yang terlibat dalam distribusi alat kesehatan, baik itu di tingkat distributor maupun pihak pengiriman, harus mengikuti pelatihan mengenai prosedur distribusi yang baik dan benar. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereka memahami pentingnya pengelolaan yang sesuai dengan standar yang ada.

3. Pengelolaan Stok dan Penyimpanan yang Tepat

Alat kesehatan harus disimpan dalam kondisi yang baik dan sesuai dengan petunjuk dari produsen. Penyimpanan yang salah dapat merusak kualitas produk, seperti alat kesehatan yang sensitif terhadap suhu dan kelembapan.

4. Pelaporan dan Dokumentasi yang Tepat

Setiap transaksi distribusi alat kesehatan harus didokumentasikan dengan baik, termasuk bukti pengiriman dan laporan stok. Sistem pelaporan yang baik akan mempermudah kontrol dan pengawasan terhadap distribusi produk.

5. Pengawasan dan Audit Rutin

Pengawasan yang dilakukan oleh pihak Kemenkes atau lembaga terkait lainnya sangat penting untuk memastikan bahwa setiap distributor mematuhi standar yang ada. Audit rutin juga dilakukan untuk mengevaluasi kelayakan dan keamanan alat kesehatan yang beredar di pasar.

Mengapa CDAKB Penting?

CDAKB sangat penting karena dapat membantu mengurangi risiko penggunaan alat kesehatan yang tidak memenuhi standar atau bahkan berbahaya bagi pengguna. Proses distribusi yang terstruktur dan sesuai regulasi juga dapat membantu menjaga integritas produk, meningkatkan efisiensi distribusi, dan mendukung kesuksesan pasar alat kesehatan di Indonesia.

Kepatuhan terhadap CDAKB dengan Bantuan Profesional

Memahami dan menerapkan CDAKB bukanlah hal yang mudah, terutama bagi perusahaan yang baru memulai distribusi alat kesehatan. Oleh karena itu, bekerjasama dengan konsultan profesional seperti Naramedic yang berpengalaman di bidang ini dapat membantu memastikan bahwa proses distribusi dilakukan sesuai dengan aturan yang ada, menghindari potensi kesalahan, dan mempercepat izin edar produk.

Referensi penulisan :

Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini